SELAMAT DATANG PARA SAHABAT BLOGGER DI BLOG SEDERHANA KAMI "MP" DAARUTTHOLABAH79.BLOGSPOT.COM.BLOG DARI SEORANG WNI YANG BERHARAP ADA PEMIMPIN DI NEGERI INI,BAIK SIPIL/MILITER YANG BERANI MENGEMBALIKAN PANCASILA DAN UUD 1945 YANG MURNI DAN KONSEKUEN TANPA EMBEL-EMBEL AMANDEMEN SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP RAKYAT INDONESIA...BHINNEKA TUNGGAL IKA JADI KESEPAKATAN BERBANGSA DAN BERNEGARA,TOLERANSI DAN KESEDIAAN BERKORBAN JADI CIRINYA...AMIIN

Rabu, 28 Desember 2016

SYEKH DZUN NUN AL-MISHRI

Abul Faiz Tsuban bin Ibrahim al-Mishri, yang dijuluki Dzun Nun, lahir dikota Ekhmim yang terletak di pedalaman Mesir, sekitar tahun 180 H/796 M.

Banyak guru-guru yang telah diikuti Dzun Nun dan banyak pengembaraan yang
telah dilakukannya di negeri Arab dan Syria. Pada tahun 214 H/829 M, Dzun Nun ditangkap dengan tuduhan bid’ah dan dikirim ke kota Baghdad untuk di-penjarakan di sana. Setelah diadili, khalifah memerintahkan agar ia dibebaskan dan dikembalikan ke Kaim. Di kota ini ia meninggal tahun 246 H/861 M.
Kuburan Dzun Nun sampai kini masih terpelihara dengan baik. Secara legendaris beliau dianggap sebagai seorang ahli al-kimia yang mempunyai kekuatan-kekuatan ghaib dan telah mengetahui rahasia tulisan Hiroglif Mesir. Serangkaian syair dan risalat diduga sebagai karya-karyanya, tetapi kebanyakannya masih diragukan.

CATATAN MENGENAI ANEKDOT-ANEKDOT
“Dzun Nun Si Orang Mesir”: T.A., I, 114-117. Di sini tampak dengan jelas
bahwa al-Attar telah memperoleh sumber-sumber mengenai kehidupan dan
karya-karya Dzun Nun yang belum diketahui oleh orang lain. Tulisan-tulisan
al-Attar mengenai Dzun Nun jauh lebih sempurna dibandingkan dengan penulis-
penulis sebelumnya. Kisah seekor burung, dapat kita jumpai di dalam karya al-
Qushiri, halaman 10,203. Kisah permata yang hilang ketika Dzun Nun sedang
menumpang perahu, adalah berdasarkan karya Hujwiri, halaman 233. Kisah ini
diulangi di dalam Matsnawi (terjemahan Nicholson, London, 1925-1940),
3479-3496; lihat karya A.J.Arberry yang berjudul “The Miracle of the Pearls”
(Keajaiban Mutiara) di dalam Buletin of the school of Oriental and African
Studies, XII (1947), 36-33.
“Dzun Nun Ditangkap”: TA., I, 120-121. Sehubungan dengan peristiwa
ini, lihat karya al-Khatib, VIII, 394-397, yang secara lengkap merekam pidato
Dzun Nun di depan al-Mutawakkil. Episode seorang pemikul air dikisahkan di
dalam karya al-Qushairi, halaman 122. Selanjutnya lihat karya Abu Nu’aim, IX,
387-388.
“Dzun Nun Beserta Seorang Murid Yang Saleh”: T.A., I, 121-122.
“Anekdot-Anekdot Mengenai Diri Dzun Nun”: T.A., I, 117-120, 13
sekbaj adalah semacam bubur yang terbuat dari daging, tepung gandum dan
cuka. Waktu Dzun Nun menjelang kematian, dikisahkan di dalam karya al-
Qushairi, halaman 161-164.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar