SELAMAT DATANG PARA SAHABAT BLOGGER DI BLOG SEDERHANA KAMI "MP" DAARUTTHOLABAH79.BLOGSPOT.COM.BLOG DARI SEORANG WNI YANG BERHARAP ADA PEMIMPIN DI NEGERI INI,BAIK SIPIL/MILITER YANG BERANI MENGEMBALIKAN PANCASILA DAN UUD 1945 YANG MURNI DAN KONSEKUEN TANPA EMBEL-EMBEL AMANDEMEN SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP RAKYAT INDONESIA...BHINNEKA TUNGGAL IKA JADI KESEPAKATAN BERBANGSA DAN BERNEGARA,TOLERANSI DAN KESEDIAAN BERKORBAN JADI CIRINYA...AMIIN

Kamis, 18 Februari 2016

BAHAN AKTIF GLIOCLADIUM SP DAN TRICHODERMA SP


Ganoderma Boninense Jamur Ganoderma Pada Tanaman Kelapa Sawit
Ibarat kanker, sudah mencapai stadium 3 atau 4 dan tanaman sawit tinggal menunggu kematiannya saja. 
Sementara itu menurut Prof. Meity S. Sinaga, Pakar Ganoderma  IPB, berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan strategi pengendalian penyakit BPB Ganoderma yang paling menjanjikan yaitu dengan menerapkan pengendalian terpadu yang merupakan kombinasi dari:
Pengendalian hayati yaitu perlakuan bibit dengan jamur antagonis (Trichoderma spp. dan Gliocladium spp.) dan Mikoriza.Untuk meningkatkan pertahanan tanaman terhadap serangan penyakit BPB pada pembibitan kelapa sawit, ke dalam polibag ditambahkan 15-30 gram Mikoriza Arbuskular Vasikular (MVA). Pada saat bibit dipindahkan ke lapangan, ke dalam lubang tanam ditambahkan jamur Trichoderma spp. sebanyak 50-75 gram.
Pemanfaatan tanaman yang toleran terhadap serangan Ganoderma. Ada indikasi bahwa bahan tanaman (varietas dura) menunjukkan gejala yang lebih lambat dari pada bahan tanaman (varietas ternera) yang banyak ditanam di Sumatera.

Pembuatan parit isolasi untuk tanaman terinfeksi, dan Pemusnahan inokulum dengan cara membongkar tanah dan memusnahkan tunggul-tunggul serta akar-akar tanaman terinfeksi kemudian dibakar.


Pupuk Organik Nasa yang berupa Natural GLIO adalah pengendali penyakit alami yang berbahan aktif Gliocladium sp dan Trichoderma sp . Natural GLIO mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman, mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh Gliocladium, mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit, aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan, selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
MENGAPA MENGGUNAKAN NATURAL GLIO :
1).Mampu menghancurkan inokulum sumber infeksi penyakit tanaman. 
2).Mencegah sumber infeksi penyakit menyebar kembali dengan kolonisasi tanah oleh GLIO.
3).Mampu melindungi perkecambahan biji dan akar-akar tanaman dari sumber infeksi penyakit.
Aman terhadap lingkungan, manusia dan hewan.
Selaras dengan keseimbangan alam, mudah dan murah.
MEKANISME KERJA GLIO

Pupuk organik Nasa yang berupa Natural GLIO bersifat Hiperparasit terhadap pathogen penyakit tanaman, sehingga terjadi persaingan tempat hidup dan nutrisi. Natural GLIO mengeluarkan zat antibiotik yaitu Gliovirin dan Viridin yang akan mematikan pathogen penyebab penyakit tanaman dan Natural GLIO ini akan berkembang terus mengkolonisasi melindungi tanaman dari gangguan pathogen. 

  SASARAN
Ganoderma Kelapa sawit.
PATHOGEN / Sumber Infeksi Penyakit

Fungsi/sasaran utama :
Rebah semai (Phytium sp. Rizoctonia sp.)
Penyakit Layu (Fusarium sp. Pseudomonas sp.)
Fungsi/sasaran lainnya :
Penyakit Antraknosa (Colletrotichum sp. Gloeosporium sp.)
Akar Gada/Bengkak (Plasmodiphora sp.)
Catatan :
    GLIO terutama bersifat prefentif (pencegahan)
    GLIO terutama mengendalikan penyakit yang berada di tanah.
Pengaruh Jamur Antagonis (Gliocladium sp) Dalam Mengendalikan Jamur Patogen Tular Benih Pada Tanaman Padi (Oryza sativa)
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah jamur antagonis (Gliocladium sp.) dapat mengendalikan jamur patogen tular benih pada tanaman padi (Oryza sativa).
Perlakuan yang diqunakan dalam penelitian ini adalah : Varietas Cisokan dan PB 42 diperlakukan dengan jamur Gliocladium sp. dan tanpa perlakuan.

Parameter pengamatan yang dilakukan adalah:
A). Di laboratorium yaitu;
    Jenis-jenis jamur patogen tular benih.
    Persentase daya kecambah,
    Persentase benih terserang.
B). Di Rumah Kaca yaitu: Persentase bibit terserang jamur.
Hasil penelitian ditemukan 7 spesies jamur patogen tular benih yaitu:
    Drechslera oryzae,
    Pyricularia oryzae,
    Alternaria padwickii,
    Fusarium moniliformae,
    Fusarium raminiarum,
    Cercospora oryzae, dan
    Curvularia eragrostidis.
Perlakuan Gliocladium sp. dapat menurunkan persentase benih terserang jamur patogen tular benih pada kedua varietas. Penurunan persentase serangan jamur pada varietas PB 42 adalah: 1.25 - 15.50 %. dan pada Varietas Cisokan adalah 2.25 - 7.75 %. Jamur Gliocladium sp. juga dapat meningkatkan persentase daya kecambah normal untuk kedua varietas yaitu 23 % untuk varietas PB 42 dan 29,65 % untuk varietas Cisokan.

CARA MENGATASI DAN MENCEGAH PENYAKIT JAMUR GANODERMA PADA TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN MENGGUNAKAN NATURAL GLIO.
Cara aplikasi Natural Glio:
- Gunakan 1 kotak Natural GLIO (100 gram) ditambah 3 sendok makan gula pasir dan 10 liter air
  (jangan menggunakan air PAM dan jangan air panas).
- Natural GLIO dan gula pasir dimasukkan ke dalam ember yang berisi air 10 liter tersebut,
  diaduk-aduk dengan tangan sampai larut sampai tercampur rata.
- Setelah itu siramkan ke pangkal batang tanaman sawit yang terkena jamur Ganoderma
  (baik yang sudah mati atau yang masih hidup).
- Tiap batang tanaman kelapa sawit disirami 1 liter larutan GLIO melingkari pangkal batang pada tanaman Kelapa sawit.
- Tanaman terinfeksi penyakit, jika terjadi gejala serangan pathogen, maka 1 bungkus GLIO dicampur pupuk kandang matang
  atau kompos 2-3 kg lalu diamkan + 1 minggu baru digunakan, dosis 2-3 sendok makan pada tanaman terserang.
Peringatan:

Aplikasinya harus dilakukan pada sore hari sekitar jam 16.00 s/d jam 18.00
  agar larutan Natural GLIO tidak terkena sinar matahari.
- Pada tanaman yang terserang berat, tidak bisa diatasi dengan Natural GLIO,
  tetapi harus tetap diberi lartan Natural GLIO agar sumber penyakitnya bisa diatasi sehingga tidak pindah/
  menular ke tanaman kelapa sawit yang ada di sekitarnya.
- Pada daerah kronis / endemis,penggunaannya di ulang setelah 2 bulan.
- Jangan dicampur dengan pestisida dan pupuk kimia.
- Sebelum dan sesudah  aplikasi GLIO jangan menggunakan pestisida.
- Jangan menggunakan GLIO yang sudah kadaluarsa.
- Sebelum di gunakan GLIO disimpan ditempat yang teduh.


 Selamat mencoba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar